Sabtu, 09 April 2011

Nostalgia Hujan


hujan,
basahi dedaunan, ranting kering, dahan-dahan
basahi bebatuan, tanah lapuk, kerikil-kerikil
basahi atap-atap rumah, gedung bertingkat, istana megah
basahi mobil-mobil di jalanan, payung-payung bergegas pulang

terlarut beberapa tahun silam
saat sepedaku jatuh bertabrakan
saat tubuh kecilku basah kedinginan
saat bibirku mengaduh kesakitan
saat sepi dalam derasnya hujan
saat orang itu, tak ku kenal
membantuku bangkit, juga sepedaku
berkata, "maaf.. hati-hati adik kecil..."
dan pergi, berlalu dengan roda dua bermesin miliknya,
aku pun tersadar,
motornya yang menabrak sepedaku!

terasing dalam kesendirian
ada bulir-bulir bening yang jatuh perlahan
tanpa isak tangis, tanpa belai sayang
hanya air mata kerinduan
dibalik jendela kamar penjara suci,
beribu bayang berkelebat
wajah ummi, abi, adik-adik di rumah
siluet sahabat, teman kecil...
ku usap embun di jendela
ingin ku gapai, tapi asa tak sampai
tak ada.. semua tak ada..
hanya hujan,
hanya bisik nada hujan
bukan siapa-siapa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar